08-19-2024, 10:23 PM
Para ilmuwan yang meneliti asteroid pemusnah dinosaurus, merilis temuan baru yang meyakini bahwa asteroid yang menghantam Bumi pada 66 juta tahun lalu itu, terbentuk "di luar orbit Jupiter."
Asteroid pemusnah yang dikenal sebagai Chicxulub impactor (penabrak Chicxulub) ini, tampaknya merupakan carbonaceous chondrite atau kondrit berkarbon, sebuah jenis meteorit langka dan kuno, yang terbentuk di luar orbit Jupiter.
Para peneliti membuat penentuan mereka setelah memeriksa sisa-sisa geologis dari dampak di Chicxulub masa kini, di Meksiko. Temuan riset mereka diterbitkan di jurnal Science pada 15 Agustus 2024.
Bukti lain telah menunjukkan kemungkinan ini, termasuk fragmen kecil kondrit karbon yang ditemukan selama pengeboran tahun 2016 ke kawah sisa asteroid, yang terkubur di bawah dasar laut dekat desa Chicxulub di Semenanjung Yucatan, Meksiko.
Tim yang dipimpin oleh Mario Fischer-Gödde dari Universitas Cologne di Jerman, "mengukur isotop rutenium dalam endapan dan membandingkannya dengan beberapa meteorit, yang mewakili komposisi asteroid penabrak potensial," menurut ringkasan penelitian.
Ilmuwan planet, Meenakshi Wadhwa dari Arizona State University, yang tidak terlibat dalam riset, mendukung penelitian terbaru karena ia telah meyakini kandungan serupa pada asteroid penabrak Bumi, dan itu telah dibuktikan dalam sejumlah riset sebelumnya. "Saya merasa jauh lebih yakin bahwa apa yang kita lihat adalah kondrit berkarbon," ujarnya.
Kondrit berkarbon merupakan sebagian kecil dari material penabrak saat ini. Temuan ini menggarisbawahi nasib buruk kosmik Bumi 66 juta tahun yang lalu—dan mungkin juga membantu menjelaskan mengapa peristiwa itu begitu merusak.
Tengkorak dinosaurus Triceratops dipajang sebelum dilelang di rumah lelang Christie's di Paris, Prancis. Foto: ALAIN JOCARD / AFP
Abstrak penelitian tersebut juga mengatakan bahwa dampak asteroid di Chicxulub menghasilkan "lapisan stratigrafi global yang menandai batas antara era Cretaceous dan Paleogen."
"Lapisan itu mengandung konsentrasi tinggi unsur-unsur golongan platinum, termasuk rutenium," tulis hasil penelitian, seraya menambahkan bahwa data para ilmuwan menunjukkan asteroid yang menghantam Meksiko telah "terbentuk di luar orbit Jupiter."
"Sejauh ini, Chicxulub... tampaknya merupakan kasus unik dan langka dari asteroid berjenis karbon yang menghantam Bumi," kata Fischer-Gödde kepada The New York Times, yang melaporkan bahwa penelitian sebelumnya telah menunjukkan temuan serupa mengenai asal-usul sebenarnya asteroid tersebut.
"Tanpa dampak tabrakan ini, kita tidak tahu seperti apakah Bumi kita saat ini?" Fischer-Gödde menambahkan. "Kita mungkin harus lebih menghargai keberadaan kita dan ini mungkin kebetulan yang beruntung bahwa segala sesuatunya terjadi seperti saat ini."
"Lapisan itu mengandung konsentrasi tinggi unsur-unsur golongan platinum, termasuk rutenium," tulis hasil penelitian, seraya menambahkan bahwa data para ilmuwan menunjukkan asteroid yang menghantam Meksiko telah "terbentuk di luar orbit Jupiter."
"Sejauh ini, Chicxulub... tampaknya merupakan kasus unik dan langka dari asteroid berjenis karbon yang menghantam Bumi," kata Fischer-Gödde kepada The New York Times, yang melaporkan bahwa penelitian sebelumnya telah menunjukkan temuan serupa mengenai asal-usul sebenarnya asteroid tersebut.
"Tanpa dampak tabrakan ini, kita tidak tahu seperti apakah Bumi kita saat ini?" Fischer-Gödde menambahkan. "Kita mungkin harus lebih menghargai keberadaan kita dan ini mungkin kebetulan yang beruntung bahwa segala sesuatunya terjadi seperti saat ini."
Abstrak penasd
Tuhan Yesus itu baik